Media sosial merupakan sebuah wadah jejaring sosial berbasis online yang saat ini mendominasi dunia disetiap penggunaannya. Kalian tahu gak ada bahaya mengintai dari tren viral instagram challenge add yours yang sering diupload di instagram story teman-teman?
Penggunaan media sosial yang saat ini sering digunakan seperti Instagram, Facebook, Twitter memudahkan kita untuk berkomunikasi dan mengeksplor lebih dalam tentang berbagai hal yang terjadi diwaktu bersamaan dimanapun dan kapanpun kita berada.
Lewat proses eksplorasi tersebut, tak jarang kita menemukan beberapa konten yang berisi tentang trend baru, berita viral, hingga challenge yang dapat kita temui di berbagai platform media sosial.
Meskipun penggunaan media sosial terlihat memiliki banyak keuntungan dalam kehidupan sehari-hari, ternyata terdapat beberapa efek samping negatif yang disebabkan oleh para oknum yang tidak bertanggungjawab yang dapat merugikan kita. Siapa saja itu? Let’s find out!
Modus Kriminal di Challenge Social Media Terbaru
Baru-baru ini, penyalahgunaan media sosial dalam bentuk modus penipuan dilakukan melalui aplikasi Instagram lewat sebuah challenge “get to know me” dan “add yours” yang menjadi trend di kalangan generasi muda.
Trend “get to know me” ini berisikan video 15 detik yang diupload lewat fitur reels Instagram berisi nama, umur, warna favorit, pasangan, zodiak, dan suku bangsa.
Sedangkan pada “add yours” challenge, user akan diminta untuk mengupload foto atau video yang berkaitan dengan pertanyaan pada stiker yang tertera dalam fitur status Instagram. Contoh pertanyaannya seperti nama panggilan, usia, nama orang terdekat, dan sebagainya.
Sekilas, apabila diamati, trend ini sangat mengasyikan dan bertujuan sebagai hiburan sekaligus ajang untuk saling mengenal satu sama lain. Namun, apabila dikupas lebih dalam, trend ini mengandung unsur-unsur data pribadi yang seharusnya tidak dishare kesembarang orang.
Mengapa data pribadi sangat penting untuk dijaga kerahasiaannya? Karena data pribadi seseorang bisa diperjualbelikan atau disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab, salah satunya adalah modus “criminal profiling”.
Disadur dari meriam-webster.com profiling adalah “the act or process of extrapolating information about a person based on known traits or tendencies.”
Modus penipuan profiler memanfaat data pribadi user dengan memanipulasi psikologis korban berdasarkan cara berpikir dan bertindak berdasarkan data yang didapat melalui internet.
Pertama, pelaku akan mengumpulkan data pribadi user yang seharusnya bersifat rahasia, seperti nama panggilan masa kecil, umur, alamat, kebiasaan sehari-hari, dan sebagainya.
Lalu, data yang didapat akan dianalisis secara berurutan dengan memperhatikan setiap detail kecil didalamnya, kemudian dideskripsikan berdasarkan data yang didapat sesuai dengan karakter dan kebiasaan user.
Biasanya, pelaku akan memanfaatkan kelemahan user dari segi psikologis, contohnya mengaku sebagai orang terdekat user, dengan memanggil nama masa kecil atau nama akrab.
Seram kan? Ternyata challenge yang kita ikuti tidak semata-mata sebagai hiburan semata, akan tetapi juga bisa disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab. Ada beberapa cara untuk menghindari criminal profiling, selamat membaca!
Lindungi Data Pribadimu
Data pribadi adalah sekumpulan informasi terkait hal-hal yang sifatnya rahasia dan hanya boleh diketahui oleh perseorangan atau orang-orang terdekat.
Jangan sampai menyesal karena membagikan data pribadimu dimedia sosial, hanya karena untuk mengikuti trend atau challenge yang sifatnya hanya sementara dan membahayakan diri sendiri yaa. Love yourself first!
Kenali Jenis-Jenis Penyalahgunaan Data
Penggolongan data pribadi tidak hanya berbentuk tulisan, tapi juga bisa dalam bentuk yang jarang kita ketahui, salah satunya adalah data biometrik yang berkaitan dengan data digital atau sistem autentifikasi analisa tubuh, seperti pemindahan retina mata, sidik jari, e-commerce, mobile banking, dan sebagainya.
Yuk, lebih bijak lagi menggunakan media sosial gengs!
No comments